Dalam pidatonya di TED-TALK, biksu Benediktin David Steindl-Rast berbagi sebuah konsep penting: rahasia mengejar kebahagiaan adalah belajar bersyukur. Ditegaskannya, setiap momen dan kesempatan patut disyukuri karena kita tidak bisa memastikan apakah momen dan peluang berikutnya akan datang. Dia mengajarkan kita untuk berhenti, melihat, dan kemudian bertindak untuk bertemu dan menikmati setiap momen.
Dalam masyarakat modern, kita sering kali terjebak dalam kesibukan dan kelelahan. Kita mengejar kesuksesan, kekayaan, dan prestasi, namun mengabaikan hal-hal kecil di sekitar kita dan nilai-nilai yang sebenarnya penting. Kita sering mengasosiasikan kebahagiaan dengan kondisi eksternal, berpikir bahwa kita hanya bisa merasa bahagia ketika kita memiliki hal-hal tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Namun Standella mengingatkan kita bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada faktor eksternal, melainkan keadaan batin yang bersyukur dan menerima momen saat ini.
Kekuatan syukur adalah membuat kita merasa kaya dan puas dari dalam. Ketika kita belajar bersyukur, kita lebih memperhatikan pengalaman kita saat ini dan menghargai setiap momen dalam hidup kita. Entah itu senyuman, aroma secangkir kopi, atau sapaan sahabat, setiap momen kecil patut disyukuri. Kita bisa berhenti, memperlambat, dan menikmati indahnya hidup.
Standella menyebutkan cara sederhana namun efektif untuk menumbuhkan rasa syukur: berhenti, melihat, dan bertindak. Pertama, kita perlu berhenti, mengesampingkan apa yang sedang kita lakukan, dan mengalihkan perhatian kita pada momen saat ini. Jeda seperti itu membuat kita sadar akan kebaikan dan hal-hal yang patut disyukuri di sekitar kita. Selanjutnya, kita perlu mencermati dan mengamati dengan cermat detail dan pengalaman di sekitar kita. Pengamatan semacam ini membantu kita memahami dan merasakan situasi lebih dalam. Terakhir, kita perlu mengambil tindakan dan benar-benar merangkul serta menikmati setiap momen. Ini mungkin berarti berbagi kegembiraan dengan orang lain, mengungkapkan rasa terima kasih, atau sekadar berfokus pada aktivitas saat ini.
Belajar bersyukur bukan berarti kita mengabaikan kesulitan atau emosi negatif dalam hidup kita. Sebaliknya, kekuatan syukur terletak pada membuat kita lebih mampu menghadapi kesulitan dan kesulitan. Ketika kita belajar bersyukur, kita akan lebih mampu melihat sisi positif dan potensi peluang dalam hidup. Kami akan menanggapi tantangan dengan tekad dan keyakinan yang lebih besar serta menemukan solusi terhadap masalah. Sikap bersyukur dapat membantu kita memiliki kondisi mental yang lebih positif dan meningkatkan kemampuan kita untuk melawan stres dan kesulitan.
Selain itu, belajar bersyukur dapat berdampak positif pada hubungan kita. Saat kita belajar mengucap syukur dan mengungkapkan rasa syukur, kita mengirimkan pesan kepedulian dan perhatian kepada orang lain. Sikap ini dapat mendorong terjalinnya dan terpeliharanya hubungan intim serta meningkatkan hubungan antar manusia. Selain itu, rasa syukur dapat menginspirasi dan menginspirasi orang lain, menyadarkan mereka akan nilai dan kontribusinya sendiri.
Dalam masyarakat modern yang serba cepat, belajar bersyukur adalah keterampilan hidup yang penting. Dengan memupuk rasa syukur, kita lebih mampu mengalami dan menikmati setiap momen serta merangkul indahnya hidup. Kita dapat mempraktikkan rasa syukur melalui jeda, observasi, dan tindakan serta mengintegrasikannya ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Sikap bersyukur ini tidak hanya mendatangkan kebahagiaan dan kepuasan pribadi, tetapi juga memperkaya hubungan kita dan meningkatkan kemampuan kita dalam menghadapi kesulitan.
Mari kita renungkan kehidupan kita dan sertakan sikap syukur ke dalamnya. Baik itu keluarga, teman, pekerjaan atau hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, semuanya patut kita syukuri dan hargai. Dengan belajar bersyukur, kita dapat menemukan kedamaian dan kepuasan di tengah kesibukan dan kesibukan, serta mendatangkan kebahagiaan bagi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.